Minggu, 05 Februari 2017

#NHW2_LENISYARIFAH_IIPBANDUNG2



Bagi saya tiada kebahagiaan terindah di dunia bagi seorang perempuan, selain Allah anugerahi amanah sebagai seorang istri dan ibu. Bagi saya amanah tersebut menjadi indikator penting bahwasanya Allah telah mempercayakan saya untuk menjalankan fitrah utama sebagai seorang muslimah yang merindu Ridha-Nya.

Dalam menjalankan peran tersebut tentu perlu ikhtiyar optimal agar apa yang dijalankan dan diperjuangkan dapat berhasil dengan suami ridho, anak ridho dan Allahpun ridho.
Berikut ini ikhtiyar-ikhtiyar bumi saya dalam menjalankan peran saya sebagai muslimah seutuhnya, diantaranya:

1. Sebagai Istri

Beberapa waktu lalu saya menanyakan kepada suami, apasih yang membuat nya bahagia dari seorang istri yang Allah hadirkan di sisinya? Ternyata jawabannya singkat, cukup komunikatif dan pengertian. Mampu berdiskusi juga nyaman untuk diajak berbicara hal apapun dengan suami, dan mampu mengerti situasi dan keadaan yang tengah dialami oleh suaminya.

Dalam menggapai kedua hal tersebut, sayapun mencoba membuat indikator – indikator, yaitu:
-       Menjadi pendengar yang baik
-       Tidak banyak menuntut suami
-       Memberikan pelayanan terbaik terutama saat lelah sepulang kerja
-       Mengenal dan memperhatikan kebutuhannya
-       Senantiasa tersenyum dihadapannya
-       Mengkomunikasikan segala sesuatu secara baik dan tepat saat terjadi kesalahpahaman
-       Selalu mendo’akan kebaikan untuk suami
 
 2. Sebagai Ibu

Selain menanyakan, apa yang membuat suami bahagia dari seorang istri, saya pun menanyakan kepada suami, apasih harapan suami terhadap istrinya ketika menjadi sosok ibu bagi anak-anaknya. Ternyata jawabanya adalah menjadi ibu yang selalu ada bagi anak-anaknya. Dan berikut indikator-indikator yang saya rencanakan dalam menggapai harapan tersebut, yaitu:
-       Belajar ilmu mengenai perkembangan anak (diantaranya: psikologi, komunikasi, hingga kebutuhan gizi)
-       Menjadi full time mom terutama dimasa-masa emasnya
-       Menjadi pendengar yang baik bagi anak-anak
-       Tidak menuntut anak
-      Mendidik anak untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya (memberikan kisah, ilmu, dan teladan terkait Allah dan Rasul) dengan dimulai menerapkannya dari diri sendiri.
-       Selalu mendo’akan kebaikan untuk anak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar